Seseorang isteri yang baik atau perempuan solehah menggambarkan sebagai harta simpanan yang terbaik untuk suami.
Seperti dirawyatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Mahukah kalian kuberitahu sesuatu harta simpanan (perhiasan) yang amat baik? yakni perempuan solehah, yang apabila kalian melihatnya, dia amat menarik . Apabila kalian perintah, ia patuh. dan juga apabila ditinggal pergi, ia senantiasa melindungi diri serta harta suaminya." - (Riwayat Abu Dawud)
Wanita atau sang isteri jika dilihat ia menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, baju bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya dan juga berupaya yang terbaik untuk tampak menarik hanya di depan suami dan juga anak - anaknya.
Jika diperintahkan, ia akan patuh, menampilkan ketaatan dan juga baktinya pada suaminya. ia pingin senantiasa membagikan kepuasan untuk suaminya.
Senantiasa memelihara diri dan juga harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekokohan agama serta ketebalan imannya terhadap Allah SWT dan Rasul - Nya. Apabila suaminya tidak ada, ia senantiasa memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seseorang perempuan tidak solehah serta memiliki watak atau kerutinan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah itu bukan perhiasan untuk seseorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika para isteri menginginkan rumah tangga yang senang di dunia dan juga akhirat, buanglah jauh - jauh 7 watak ini. bila tidak, maka celakalah di dunia serta akhirat .
Seperti dirawyatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Mahukah kalian kuberitahu sesuatu harta simpanan (perhiasan) yang amat baik? yakni perempuan solehah, yang apabila kalian melihatnya, dia amat menarik . Apabila kalian perintah, ia patuh. dan juga apabila ditinggal pergi, ia senantiasa melindungi diri serta harta suaminya." - (Riwayat Abu Dawud)
Wanita atau sang isteri jika dilihat ia menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, baju bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya dan juga berupaya yang terbaik untuk tampak menarik hanya di depan suami dan juga anak - anaknya.
Jika diperintahkan, ia akan patuh, menampilkan ketaatan dan juga baktinya pada suaminya. ia pingin senantiasa membagikan kepuasan untuk suaminya.
Senantiasa memelihara diri dan juga harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekokohan agama serta ketebalan imannya terhadap Allah SWT dan Rasul - Nya. Apabila suaminya tidak ada, ia senantiasa memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seseorang perempuan tidak solehah serta memiliki watak atau kerutinan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah itu bukan perhiasan untuk seseorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika para isteri menginginkan rumah tangga yang senang di dunia dan juga akhirat, buanglah jauh - jauh 7 watak ini. bila tidak, maka celakalah di dunia serta akhirat .
Adapun 7 kategori perempuan yang kerap diceraikan suami seperti yang dilansir dari eberita.org, yakni:
1. Tidak memiliki rasa malu . Istrai yang tidak malu selalu melakukan perihal yang dilarang Allah SWT, ia jauh dari sifat takwa dan juga banyak menerapkan perbuatan maksiat.
2. Ausyarah (kotor) ialah tidak pandai mengendalikan rumah, malas mengemas diri, dan juga malas melakukan apa - apa sehingga dirinya, anak - anak dan rumahnya kotor serta tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani ) yaitu, suka membebankan suaminya di luar kemampuannya sampai - sampai mendesak suami melaksanakan perihal perihal yang dimurkai Allah SWT.
4. Innah (menentang ) yang tidak mahu diperintah suaminya untuk melaksanakan perihal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, terlebih lagi menentang si suami dengan senantiasa menggelar maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut serta banyak menuntut) yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat.
Selalu mengumpulkan harta kekayaan serta mengenyangkan perut dengan makanan - makanan yang tiada habisnya.
Tidak terlintas dibenaknya buat menyumbangkan kepada fakir miskin dan juga anak yatim. Untuk memenuhi seluruh kemauan nafsunya, ia mendesak suaminya untuk mengadakan hal - hal yang boleh mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
Baca juga: Masuk Surga Karena Berbakti Kepada Suami
6. Bahriyah (menyuruh suami untuk berbuat jahat) yaitu, senantiasa menghalangi suami untuk berbuat baik.
7. Tidak aktif yakni malas berbuat apa - apa. Tidak memiliki kemauan untuk menambahkan ilmu duniawi ataupun ukhrawi.
0 komentar:
Post a Comment