TEL AVIV - Pemerintah Israel mulai merasa takut kalau Iran berhasil membuatnya bom atom atau bom tenaga nuklir. Israel ini juga khawatir kalau Iran merangkul Korea Utara (Korut) atas kerja sama tenaga nuklir.
Keprihatinan yang Demikian disampaikan Menteri Intelligence Israel Yuval Steinitz. Menurut dia, ada pencegahan dua celah utama yang menjadikan Iran bisa punya senjata nuklir.
Celah yang pertama adalah Iran mencapai kesepakatan pada pembicaraan nuklir bersama Teherean dan keenam kekuatan dunia. Berdasarkan Steinitz, kalau persetujuan itu dicapai Iran memiliki potensi melakukan riset untuk mengembangkan sentrifuge canggih, yang merupakan langkah terakhir untuk membuat bom nuklir. Langkah ini membutuhkan waktu tiga sampai 12 bulan.
"Kesenjangan ini yang harus ditutup," ujar Steinitz. "Mereka tidak bisa dibiarkan untuk menyelesaikan riset dan mengembangkan sentrifuge yang lebih efisien," tandasnya.
Sementara celah kedua Utara merangkul potensi program nuklir Iran. Menurut dia, Israel prihatin mengenai kemungkinan kerjasama nuklir di antara Iran dan Korea Utara.
"Jika kesenjangan ini tidak tertutup, Iran dalam perjanjian dapat melakukan riset semacam ini dan pengembangan, serta pada perubahan dari pengetahuan dengan negara-negara lainnya seperti Korea Utara," tambahnya.
"Kita semua mengetahui bahwa Iran, Syiria dan Korea Utara ini sangat saling berdekatan satu sama lainnya," tuturnya, seperti dilansir Jerusalem Post, Jumat (2014/11/21). Seperti halnya PM Benjamin Netanyahu, Steinitz juga mengimbau AS dan kelima kekuatan dunia lainnya seperti Rusia, China, Prancis, Inggris Raya dan Germany untuk tidak meneken kesepakatan nuklir dengan Iran.
Kekhawatiran Israel terhadap program nuklir Iran bukan hanya kali ini. Beberapa kali Israel mencurigai Iran berusaha membangun senjata nuklir. Namun, Teheran juga telah berulang kali membantah tuduhan Israel. Iran mengakui bahwa program nuklirnya hanya untuk keperluan sipil.(sindownews.com)
0 komentar:
Post a Comment