Berita islam terkini - Seorang perempuan muda Yazidi, yang telah dipaksa menjadi budak seks oleh Negara Islam ataupun ISIS, memohon pihak Barat mengebom rumah bordil di mana dia ditawan.
Perempuan tersebut mengaku, kaum militan ISIS memperkosanya 30 kali cuma dalam waktu sejumlah jam. Perempuan tak dikenal tersebut, yang diketahui disekap selaku tawanan ISIS di suatu area di Irak barat, telah ditangkap ISIS dalam pembantaian di Sinjar pada awal Bulan agustus lalu.
Sebuah kelompok yang tengah mempertinggi kesadaran manusia hendak penganiayaan ISIS terhadap kaum perempuan di wilayah yang dikendali kelompok tersebut di Timur Tengah menyatakan, perempuan tersebut telah menghubungi para pejuang Peshmerga Kurdi melalui pesawat telepon.
Dalam pembicaraan pesawat telepon, perempuan tersebut memohon agar rumah bordil tersebut dibom sehingga para perempuan yang dijadikan budak seks oleh ISIS dapat keluar dari kesengsaraan mereka.
Dia menyatakan kepada para pejuang Kurdi bahwa memang dirinya telah begitu sering diperkosa. Lebih-lagi, dia tak dapat menuju toilet. Penderitaannya begitu mengerikan sehingga dia berencana untuk bunuh diri lebih-lagi kalau akhirnya pun dibebaskan.
Rincian pengalaman brutal perempuan di tangan ISIS tersebut muncul dalam sebuah wawancara dengan aktivis Kurdi yang menggelar demonstrasi di London guna mempertinggi kesadaran manusia hendak penderitaan perempuan di Timur Tengah.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC World Service, seorang lelaki yang diidentifikasi selaku Karam menggambarkan bagaimana seorang temannya yang ikut dengan Peshmerga menerima pesawat telepon perempuan Yazidi tersebut.
Karam menyatakan, perempuan tersebut menangis di pesawat telepon. "Jika kalian tahu di mana posisi kita, silahkan mengebom kita... Tak ada kehidupan sesudah ini. Saya hendak tetap bunuh diri, yang lainnya telah bunuh diri pagi ini, " kata perempuan tersebut seperti mana dikutip Karam. "Saya pernah diperkosa 30 kali dalam waktu sejumlah jam. Saya tak dapat berangkat menuju toilet. Silahkan bom kita, " kata Karam menirukan pengakuan perempuan tersebut.
Kelompok aktivis Kurdi, di mana Karam ikut beserta di dalamnya, melaksanakan aksi unjuk rasa di pusat kota London demi mempertinggi kesadaran manusia hendak penderitaan kaum perempuan yang hidup di bawah penindasan brutal ISIS.
Di antara aksi mereka baru-baru ini ialah penyelenggaraan sebuah tiruan pasar budak. Dalam pasar budak palsu tersebut, sejumlah perempuan yang mengenakan nikab dirantai bersama-sama. Sementara lelaki bertopeng menggunakan pengeras suara untuk melelang mereka menuju penawar tertinggi.
Pekan lalu, PBB menyatakan bahwa memang ribuan warga Yazidi dibantai ketika ISIS menyapu Irak utara kepada Bulan agustus lalu. Pembantaian tersebut menyerupai adegan dalam peristiwa di Bosnia Srebrenika.
Para penyidik kini menyimpulkan bahwa memang lebih dari 5. 000 warga Yazidi ditembak mati dalam serangkaian pembantaian oleh ISIS. Selain tersebut, 5. 000 -7. 000 perempuan juga ditahan di pusat penahanan darurat, di mana mereka entah telah dibawa dan dijual menuju perbudakan ataupun diserahkan kepada para militan selaku selir.
Lima pusat penahanan di kota Tal Afar diperkirakan telah menampung sekitar tiga. 500 perempuan dan juga anak-anak.(islamtoleran.com)
0 komentar:
Post a Comment